Selasa, 09 September 2025

Rangkuman Webinar Implementasi IPv6 di FTTH (09-09-2025)

                        

https://radnet-digital.id/

Halo! Saya Kirana Krisna Dewi,
siswi SMK Telkom Sidoarjo.

Webinar “Implementasi IPv6 di FTTH" membahas teknologi jaringan generasi terbaru yang dirancang untuk menggantikan IPv4. Materi diawali dengan sejarah singkat peluncuran IPv6 serta alasan utama transisi dari IPv4, termasuk keterbatasan alamat dan kebutuhan akan performa yang lebih optimal. Selanjutnya, peserta diperkenalkan pada perbedaan mendasar antara IPv6 dan IPv4, penulisan alamat IPv6, hingga konsep subnetting yang menjadi dasar dalam pengelolaan jaringan modern.

Materi yang saya dapatkan :

1. IPv6 : Secara resmi diperkenalkan pada tahun 1998, dan peluncuran dunia IPv6 dilakukan pada 6 Juni 2012.
- IPv6 ditujukan untuk menggantikan IPv4, namun hingga saat ini transisi penuh belum sepenuhnya terjadi.
2. Kenapa memilih IPv6 :
- Alamat IPv4 semakin habis.
- IPv6 menawarkan ruang alamat yang jauh lebih besar (~340 undecillion).
- Header paket lebih sederhana, sehingga routing dan pemrosesan lebih cepat.
- Menghilangkan kebutuhan akan NAT.
- Dukungan bawaan untuk IPSec.
- Tidak ada domain broadcast.

3. IPv6 vs IPv4



4. IPv6 Notation
- IPv6 terdiri dari 8 field, setiap field panjangnya 16 bit. Total panjang IPv6 adalah 128 bit.
- Ditulis dalam bentuk bilangan heksadesimal (basis 16): 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f.
- Setiap field dipisahkan dengan tanda titik dua :. Contoh: 2001:4860:4860:0000:0000:0000:0000:8888.
- Nol di depan angka boleh dihilangkan. Contoh: 2001:4860:4860:0:0:0:0:8888.
- Beberapa field nol yang berurutan bisa diganti dengan ::. Contoh: 2001:4860::8888.

5. IPv6 Subnetting
- Secara teknis konsepnya sama dengan subnetting IPv4: digunakan untuk mendefinisikan jaringan IPv6.
- Panjang total 128 bit, dengan subnet yang paling umum adalah /64 untuk perangkat klien (SLAAC harus menggunakan subnet /64).
- Prefix routing + subnet identifier = jaringan IPv6.
- Contoh jaringan IPv6 /64: 2001:db8:beef:cafe::/64.
- Contoh jaringan IPv6 /48: 2001:db8:beef::/48.



6. IPv6 Address Configuration
- Otomatis: Link-local address (fe80::/10).
- Stateless:
    - SLAAC (Stateless Address Autoconfiguration).
- Opsi tambahan dengan DHCPv6.
- Stateful: 
    - DHCPv6.
- Static: alamat dikonfigurasi manual.





 
7. Static IPv6 address
Konfigurasi alamat IPv6 statis cukup sederhana.
- Biasanya digunakan pada perangkat jaringan seperti router (meski tidak terbatas pada router).
- Harus mendefinisikan route atau default gateway.

8. SLAAC
- SLAAC adalah metode konfigurasi alamat tanpa status.
- Menggunakan pesan router solicitation dan router advertisement.
- Perangkat akan meminta informasi ke router, lalu menerima alamat dan konfigurasi IP.
- Hanya dapat bekerja dengan prefix /64.

9. Konfigurasi Router
- Konfigurasi alamat IPv6: statis, DHCPv6, dll.
- Mengelola penugasan prefix IPv6.
- Mengatur routing IPv6: default gateway, static routing, dynamic routing.
- Mengelola keamanan dengan firewall dan/atau NAT.
- Mendukung enkripsi/tunneling IPSec.
- Mendukung VPN berbasis IPv6.

10. Konfigurasi IPv6 pada OLT
- Tergantung pada merek dan jenis perangkat, OLT mendukung IPv6: statis, DHCPv6, SLAAC, atau IPv6 routing.
- Namun biasanya IPv6 tidak langsung dikonfigurasi di OLT karena OLT bekerja pada Layer 2.

Kesimpulan :
Secara keseluruhan, webinar ini memberikan pemahaman komprehensif tentang konsep, konfigurasi, hingga implementasi IPv6 pada FTTH. Mulai dari auto-configuration dengan SLAAC, penggunaan DHCPv6, hingga konfigurasi router dan OLT, semua dipaparkan untuk menunjang kesiapan migrasi menuju IPv6. Dengan keunggulan seperti ruang alamat yang sangat luas, efisiensi routing, serta dukungan keamanan bawaan, IPv6 menjadi fondasi penting untuk keberlanjutan jaringan internet masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar